Proses Produksi Epoxydized Soyabean Oil

Proses produksi epoxydized soyabean oil (ESBO) adalah salah satu bahan tambahan yang banyak digunakan dalam industri plastik sebagai plasticizer dan stabilizer. Proses produksinya melibatkan beberapa tahapan kimia kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci proses produksi oxirane, mulai dari bahan baku, tahapan produksi, hingga produk akhir.

Bahan utama dalam produksi oxirane adalah epoxy oxirane. Minyak kedelai merupakan trigliserida yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, terutama asam linoleat juga asam oleat. Selain itu, beberapa bahan kimia lain melakukan dalam proses ini meliputi:

• Asam Peroksiasetat:

berguna sebagai agen epoksidasi.

• Asam Asetat:

Sering penggunaan sebagai katalis dalam proses oxirane.

• Hidrogen Peroksida:

Berfungsi sebagai sumber oksigen dalam reaksi epoksidasi.

Apakah kalian sudah mengetahui proses produksi epoxydized soyabean oil? Jika ingin mengetahui lebih lanjut mari kita simak ulasan dengan berikut.

Minyak kedelai berguna harus bersih dari kotoran dan zat pengotor lainnya. Minyak ini biasanya melalui proses penyaringan dan pemurnian awal untuk menghilangkan fosfolipid, pigmen, dan zat-zat lainnya dapat mengganggu proses epoksidasi.

• Pembentukan Reagen Epoksidasi

Reagen utama dalam proses epoksidasi adalah asam peroksiasetat. Reagen ini biasanya membentuk secara in situ dengan mencampurkan asam asetat dan hidrogen peroksida dalam rasio tertentu. Reaksi pembentukan asam peroksiasetat adalah sebagai berikut:

CH3COOH+H2O2→CH3COOOH+H2O\text{CH}_3\text{COOH} + \text{H}_2\text{O}_2 \rightarrow \text{CH}_3\text{COOOH} + \text{H}_2\text{O}CH3​COOH+H2​O2​→CH3​COOOH+H2​O

• Proses Epoksidasi

Minyak kedelai sudah memurnikan dicampur dengan reagen epoxydized dalam reaktor. Reaksi epoxydized oil soyabean berlangsung pada suhu sekitar 50-60°C dan mengaduk secara kontinu untuk memastikan reaksi berlangsung merata. Reaksi epoksidasi adalah sebagai berikut:

R-CH=CH-R+CH3COOOH→R-CH(O)-CH(O)-R+CH3COOH\text{R-CH=CH-R} + \text{CH}_3\text{COOOH} \rightarrow \text{R-CH(O)-CH(O)-R} + \text{CH}_3\text{COOH}R-CH=CH-R+CH3​COOOH→R-CH(O)-CH(O)-R+CH3​COOH. Dimana R-CH=CH-R adalah asam lemak tidak jenuh dalam minyak kedelai oil soyabean, dan R-CH(O)-CH(O)-R adalah asam lemak yang sudah diepoksidasi.

• Pemurnian epoxydized

Setelah proses epoxydized selesai, campuran reaksi diproses lebih lanjut untuk memisahkan produk epoxydized oil soyabean dari zat sisa reaksi seperti asam asetat dan hidrogen peroksida yang tidak bereaksi. Proses pemurnian ini biasanya melibatkan beberapa tahapan seperti pencucian dengan air, netralisasi dengan basa, dan pengeringan.

• Pencucian:

Campuran reaksi mencuci dengan air untuk menghilangkan asam asetat dan sisa hidrogen peroksida.

• Netralisasi:

Sisa asam dalam campuran menetralkan dengan larutan basa seperti natrium hidroksida.

• Pengeringan:

Produk epoxydized oil soyabean kemudian mengeringkan untuk menghilangkan sisa air yang ada.

• Penyaringan dan Pengemasan

Produksi epoxydized yang sudah memurnikan kemudian menyaring untuk memastikan tidak ada sisa partikel padat dalam produk akhir. Setelah itu, epoxydized oil soyabean mengemas dalam drum atau tangki khusus untuk menyimpan atau dikirim ke pengguna akhir.

Epoksi minyak kedelai memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya populer dalam berbagai aplikasi industri:

• Sebagai Plasticizer:

Epoxy soyabean sering berguna dalam produksi PVC untuk meningkatkan fleksibilitas juga ketahanan produk akhir.

• Sebagai Stabilizer:

Epoxydized oil soyabean membantu menstabilkan produk plastik terhadap degradasi menyebabkan oleh panas & cahaya.

• Biodegradable:

Berbeda dengan plasticizer berbasis minyak bumi, produksi epoxydized lebih ramah lingkungan karena berasal dari sumber nabati juga dapat terurai secara hayati.

• Non-Toksik:

Epoksi minyak kedalai soyabean oil menganggap aman dan tidak beracun, sehingga sering pada penggunaan dalam aplikasi berhubungan dengan makanan dan mainan anak-anak.

Meskipun proses produksi epoksi minyak kedalai oil cukup efisien, ada beberapa tantangan:

• Pengendalian Reaksi:

Reaksi epoksidasi oil harus mengontrol produksi dengan ketat untuk mencegah pembentukan produk samping yang tidak sesuai.

• Konsistensi Kualitas:

Variasi dalam kualitas oil kedelai dapat mempengaruhi kualitas epoxydized soyabean yang menghasilkan.

• Biaya Produksi:

Meskipun bahan baku produksi epoxydized oil soyabean relatif murah, biaya reagen kimia dan pemurnian dapat menjadi signifikan.

Epoksi minyak kedelai soyabean oil adalah produk yang penting dalam produksi industri plastik, menawarkan solusi ramah lingkungan dan non-toksik sebagai plasticizer dan stabilizer. Proses produksinya melibatkan serangkaian tahapan kimia yang memerlukan kontrol ketat untuk memastikan kualitas produk akhir. Dengan memahami proses produksi epoxydized, kita dapat melihat betapa pentingnya inovasi dan kontrol dalam menghasilkan bahan kimia industri yang aman dan efisien.

Epoxydized soyabean (ESBO) adalah produk yang umumnya menganggap aman bagi lingkungan, terutama dari pada produksi dengan plasticizer dan stabilizer berbasis minyak bumi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa soyabean oil sangat ramah lingkungan:

• Sumber Nabati

Epoxydized soyabean berasal dari minyak kedelai oil soyabean,  merupakan sumber terbarukan. Tidak seperti bahan kimia berbasis minyak bumi, berasal dari sumber daya tak terbarukan juga dapat menyebabkan dampak negatif signifikan pada lingkungan selama proses ekstraksi & pengolahannya, kedelai dapat menanam & memanen secara berkelanjutan.

• Biodegradabilitas

Soyabean memiliki sifat biodegradabel, berarti dapat menguraikan oleh mikroorganisme di lingkungan. Produksi epoxydized soyabean mengurangi risiko akumulasi dan persistensi bahan kimia di alam, yang dapat berbahaya bagi ekosistem.

Demikian mengenai proses produksi epoxy terhidrogenasi, Jika ingin mengetahui lebih lanjut anda bisa langsung hubugni dengan berikut.